Senin, 08 Juni 2009

PANASNYA AMBALAT......


source:http://en.wikipedia.org/wiki/Ambalat

Indonesian and Malaysian claims

The dispute over the Ambalat stretch of the Celebes Sea began with the publication of a map by Malaysia in 1979 showing its territorial waters and continental shelf. The map drew Malaysia's maritime boundary running in a southeast direction in the Celebes Sea from the eastmost point of the Indonesia-Malaysia land border on the eastern shore of Sebatik island, thus including the Ambalat blocks, or at least a large portion of it, within Malaysian teritorial waters. Indonesia has, like the other neighbours of Malaysia, objected to the map.

Indonesia on the other hand, has never officially announced the exact locations of its maritime territorial limits. Indonesia declared the islands of Sipadan and Ligitan, which both it and Malaysia once claimed and which Malaysia included as part of its territory in its 1979 map, to be its archipelagic basepoints in June 2002. This effectively put the entire Ambalat area within its internal waters. During the International Court of Justice case over the sovereignty of Sipadan and Ligitan, Indonesia argued that the Indonesia-Malaysia maritime boundary continued as a straight line along the 4° 10' North after it left the eastern land boundary terminus on the eastern shore of Sebatik Island. This would also have put the entire Ambalat Block within Indonesian territorial waters.

Effect of the Sipadan and Ligitan case

In late 2002, the ICJ awarded the two islands to Malaysia based on "effective occupation". The decision however did not touch on the issue of the Indonesia-Malaysia maritime boundary in that area of the Celebes Sea.

Indonesia amended its baselines to take into consideration the ICJ decision, removing the islands as basepoints, and redrawing its baseline in 2008 from the eastern shore of Sebatik Island to Karang Unarang and three other points to the south-east. This results in the Ambalat Block no longer being entirely inside Indonesian internal waters. And with Sipadan and Ligitan becoming Malaysian territory, Malaysia, which has not officially declared its baselines, could make the islands its basepoints and this could theoretically put Malaysia in a better position to claim the Ambalat area.

However, any determination of the ownership of Ambalat would require the maritime territorial limits of two countries to be determined via negotition.

Petroleum concessions

Both countries have awarded exploration contracts to oil companies for the area. Indonesia has awarded concessions to ENI of Italy for what it called the Ambalat Block in 1999 and US company Unocal for East Ambalat in 2004. Petronas, the Malaysian petroleum company, meanwhile awarded a concession over what Malaysia called Block ND 6 and ND 7 in February 2005. A large portion of Ambalat overlaps Block ND 6 while a large part of Ambalat East overlaps with Block ND 7.

Each country delivered protest notes to each other. Several demonstrations against this policy sparked in Indonesia within several months as well.

Incidents

The dispute between the two South East nations amounted to a minor skirmish between the two navies several times. In March 2005, Indonesia accused a Malaysian navy vessel, KD Renchong, of ramming into its military ship, KRI Tedung Naga. The incident caused minor damage to both vessels. A few days after the incident, Indonesian Defense Minister Juwono Sudarsono alleged that the Malaysian government had sent an apology regarding the incident. The Deputy Prime Minister and Defence Minister of Malaysia, Najib Razak however denied making any apology. Subsequently Kompas agreed that their report is inaccurate and retract the story and Malaysia agreed not to take action on their misreporting.

The Malaysian navy had chased Indonesian fishermen out of Ambalat as well. Indonesia further accused Malaysia of 35 violations of disputed territory.

Tanggapan:

Ckckck....

Untuk saat ini yang terpenting adalah bergerak cepat dan tepat melalui jalur diplomasi dalam penyelesaian Blok Ambalat. Karena dengan begitu akan jelas status kepemilikannya. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemerintah Indonesia mampu meyakinkan dunia tentang kepemilikan Blok Ambalat. Jangan sampai terulang seperti kasus Sipadan & Ligitan. Ambalat milik Kita Bung!

Untuk masyarakat jangan mudah terpancing provokasi yang dilakukan Malaysia. Kita ini bangsa beradab! Namun jika pada saatnya telah terbukti bahwa Ambalat milik Kita dan Malaysia tetap berulah tidak ada salahnya TNI AL memberikan sedikit kado (baca: rudal) untuk kapal2 Malaysia. Perang?! Why Not! Jika Kita memang benar!

HILANGNYA SEBUAH KEBEBASAN......

SERPONG-Komisi IX DPR RI mengundang pihak RS Omni International Hospital hari ini. Mereka ingin meminta penjelasan terkait kasus yang menimpa Prita Mulyasari.

Hal tersebut dibenarkan Kuasa Hukum RS Omni International Hospital, Risma Situmorang. "Bukan dipanggil. Kita diundang dalam dengar pendapat umum terkait kasus Prita Mulyasari," kata Risma Situmorang saat dihubungi Tangerang Online via telpon, Senin (8/6/09).

Sebagai bahan pertimbangan, pihak RS Omni International Hospital Alam Sutera, Tangerang akan membawa bukti-bukti isi tulisan curhat Prita Mulyasari ke DPR.

"Dalam dengar pendapat tersebut kita akan menyertakan bukti-bukti ke DPR. Biar bukti tersebut menjadi bukti yang sebenarnya apa yang menjadi keberatan kita," kata Risma Situmorang.

Sejauh ini dijelaskan Risma, opini yang beredar bahwa Prita hanya sekedar curhat saja. Namun rumah sakit akan menunjukkan bahwa Prita tidak hanya curhat namun juga menyudutkan pihak rumah sakit dengan judul dan kata-kata yang menyarankan orang lain agar tidak mendapat pelayanan medis oleh dokter tertentu di RS Omni International Hospital.

Tanggapan:
Klo rumah sakit Omni mau sedikit dewasa dalam menyikapi kasus Nyonya Prita, masalahnya g akan serumit ini. Ada asap tentu sebelumnya ada api. Harapan inti dari Ny Prita jika bisa Saya tangkap adalah sebuah kritik sekaligus masukan tentang pelayanan yang seharusnya ditanggapi dengan baik oleh RS Omni. Bukankah suatu customer yang baik adalah yang mampu memberikan kritik? Klo langsung main tahan apakah "kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat" sudah diabaikan? Inikah keadilan di NKRI.....

Jumat, 29 Mei 2009

Batubara untuk dicuri......


Senin, 13 Oktober 2008 | 18:24 WIB

SAMARINDA, SENIN- Petugas Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (13/10), menangkap 60 orang yang diduga kuat akan mencuri batubara dari sebuah ponton pengangkut emas hitam yang sedang melintas di Sungai Mahakam.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita 100 ton batu bara hasil curian, 11 kapal klotok, dan 62 sekop yang digunakan untuk memindahkan batubara dari ponton ke klotok. Dari 60 pencuri yang ditangkap, 10 orang di antaranya adalah juragan pemilik klotok, dan 50 orang sisanya berperan sebagai pekerja. Lima orang pelaku lain berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.

"Mereka tertangkap tangan sedang mencuri batubara dari ponton di sekitar Jembatan Mahakam, Senin pagi. Saat kami sergap, beberapa pelaku tengah memindahkan batubara dari atas ponton ke perahu mereka, sementara pelaku lainnya telah selesai. Bahkan, lima pelaku termasuk seorang juragan (jurumudi kapal klotok) nekat kabur dengan menceburkan diri ke sungai," kata ungkap Kepala KPPP Samarinda Ajun Komisaris Handoko kepada wartawan.

Penangkapan ke-60 pencuri batubara yang merupakan pendatang dari Sulawesi Selatan itu, kata Handoko, bermula dari laporan masyarakat terkait maraknya aksi pencurian batubara di sepanjang Sungai Mahakam.

"Beberapa pelaku yang berhasil kami tangkap merupakan pemain lama dan pernah tertangkap dalam kasus serupa. Sementara, sebagian besar pelaku merupakan pendatang dari Sulsel yang diiming-imingi pekerjaan dengan penghasilan besar,"ungkap Kepala KPPP Samarinda.

Modus yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya adalah merapatkan kapal klotok dirapatkan ke ponton, kemudian memindahkan muatan batubara ke kapal klotok tersebut.

"Para pelaku tidak segan-segan mengancam nahkoda tug boad (kapal tunda) yang menarik ponton itu. Setiap kapal klotok berkapasitas 10 hingga 25 ton dengan enam orang pelaku, yaitu seorang juragan dan lima buruh (tukang sekop)," katanya.

"Batubara hasil curian akan dijual ke sebuah tempat penampungan di Palaran dengan harga Rp150.000-Rp 250.000 per ton," kata Handoko.

Kepada wartawan, salah seorang juragan kapal klotok, Baharuddin (45), mengaku baru pertama kali melakukan aksi pencurian batubara. "Saya yang menjalankan kapal klotok dan lima orang membantu saya memindahkan batubara itu dari ponton. Baru kali ini saya melakukannya, namun belum sempat saya jual karena keburu tertangkap," ungkap pria asal Jeneponto, Sulsel, yang mengaku baru seminggu di Samarinda itu.

Berbeda dengan Baharuddin, seorang buruh kapal klotok, Hamid (38), mengaku telah 10 kali melakukan aksi pencurian bersama juragannya dan empat rekannya. "Batubara itu kami jual pada sebuah tempat penampungan di Palaran Rp 210.000 per ton," katanya.

Tanggapan:
Hari itu, sepulang dari kantor Pak Agus menyempatkan diri untuk singgah ke warung Mbok Darmi. Begitu sampai, tanpa babibubabu dia langsung pesan secangkir kopi susu. Sambil menunggu Mbok Darmi, dia memperhatikan televisi yang kebetulan pada saat itu menayangkan TELUSUR "DI HALMAHERA BATUBARA DICURI" d TV One. Kemudian secara spontan terjadi percakapan antara Pak Agus dan Mbok Darmi.
"Mbok liat dech, masak batubara dicuri kayak githu bisa g ad yang tau?"
"Oalah Pak, pasti yo ad kongkalikong to, makanya kagak bisa liat klo isi kapalnya dijarah. G mungkin to, siang bolong kayak gthu mereka g bisa liat" (pake logat tegalnya)
"Haha, bener juga sech mbok barusan juga mantan malingnya juga ngomong kayak gthu... Bingung y mbok, koq ad orang2 kayak gthu. G cuman batubara doank, tp jg hutan, pasir, pulau smuanya dicuri. Emang repot idup d negara edan. Demi ambisi pribadi (nimbun lemak pake duit haram) mereka (smua pihak yang ikutan: oknum pejabat daerah, pencuri, oknum petugas) kayak g peduli gmn nasib anak cucunya ntar!!"
"Ya juga.... Masak g mikir y, mereka ngasih makan anak istri pake duit haram. Klo ditimbang mngkin bobotnya sebagian keisi dosa kali y?!"(ngasih kopi susu pesenan)
"Mungkin juga sech mbok... Tp yg penting mbok jangan sampe dicuri aj,, Abisnya cm mbok yg bs bikin Kopi Susu paling maknyus. (Sambil minum) Rahasianya ap sech mbok?"
"Simpel pak, Inyong pake Susu fresh dari sumbernya..."
"Ha...!"

Selasa, 12 Mei 2009

Ketua KPK Antasari Azhar dicekal


Antasari Azhar dicekal bepergian ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi

Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Wisnu Subroto, membenarkan dia meminta Direktoran Jenderal Imigrasi melarang Antasari Azhar pergi ke luar negeri.

Dalam penjelasan kepada BBC Siaran Indonesia, Wisnu mengatakan Mabes Polri menyampaikan permintaan kepada Kejaksaan Agung agar memohon pencekalan itu ke pihak imigrasi.

Wisnu mengatakan lebih lanjut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dicekal bepergian ke luar negeri karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan.

Laporan-laporan media menyebutkan Direktur Penindakan dan Penyidikan Ditjen Keimigrasian, Muchdor, membenarkan pencekalan Antasari Azhar atas perintah Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Wisnu Subroto.

Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Rajawali Putra Banjaran, yang ditembak mati ketika berada di dalam mobilnya usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Tangerang, 14 Maret 2009 lalu.

Ketika ditanyakan apakah pencekalan terhadap Antasari merupakan langkah yang wajar dilakukan pada tahap penyelidikan sekarang ini, Jamintel Wisnu Subroto mengatakan: "Menurut saya penyidik cukup yakin sehingga dia meminta pencekalan itu."
Jadi Pak Antasari diberi kesempatan untuk menghadapi proses hukum dengan tidak lagi mengikuti kepemimpinan di KPK

Johan Budi

Dibebastugaskan

Selain dicekal Antasari Azhar juga sudah dibebastugaskan dari jabatan Ketua KPK sejak Jumat malam, seperti diputuskan para pimpinan KPK.

"Empat pimpinan KPK menemui Pak Antasari yang kebetulan sedang tidak enak badan di rumahnya. Salah satu hal yang dibicarakan adalah tentang situasi yang berkembang akhir-akhir ini," kata jurubicaran KPK, Johan Budi, kepada wartawan BBC Siaran Indonesia, Mohamad Susilo.

Ditambahkan bahwa keputusan pembebasan tugas dari Ketua KPK itu akan ditinjau secara bertahap dan perkembangan akan disesuaikan dengan Undang-undang yang ada.

"Pelaksanaan harian akan dilakukan oleh 4 pimpinan berputar sebagai Ketua KPK. Jadi Pak Antasari diberi kesempatan untuk menghadapi proses hukum dengan tidak lagi mengikuti kepemimpinan di KPK."

Johan Budi menambahkan bahwa dalam komunikasi dengan pimpinan KPK, Antasari sudah menegaskan tidak terlibat dalam kasus tersebut.

"Dari Mabes Polri sendiri kan belum ada penjelasan secara resmi bahwa Pak Antasari terlibat. Belum ada itu," tegas Johan Budi.

Tanggapan:

Klo menurut kacamata gw , kasus nie g lebih upaya penggembosan KPK. Kenapa? Coz, oknum2 yg ada d DPR yg gw sk sebut (tikus busuk)mulai panik ngeliat sepak terjang KPK yg g pandang bulu. Trus alasan cinta segi tiga?? Coba dech lo pikir ndiri, dy (Antasari Azhar,red) dah pnya keluarga yg sempurna. Ni klo gw pikir suatu skenario yg dimaenin d gedung DPR. N sejauh nie sesuai ap yg mereka harapin. Politik emang kotor. Bs aja setelah ni gw bakalan dicari coz comment gw. 

Jumat, 27 Maret 2009

Sebuah Peringatan!


JAKARTA (SuaraMedia) - Sebuah masjid masih tegar berdiri pascajebolnya tanggul Situ Gintung di Kampung Situ, Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Banten.

Ini tergambar dari sebuah video yang diunggah ke situs di alamat youtube atau http://tinyurl.com/cee96n. Dalam video yang berdurasi 4 menit 6 detik, video milik fitriscooter99 ini, menggambarkan sebuah masjid berlantai 2 yang tetap berdiri.
Sementara, rumah-rumah penduduk di sekitarnya banyak yang rata dengan tanah. Dalam video juga tergambar, sebuah rumah yang berada di ketinggian akhirnya roboh akibat tanah longsor.

Air terlihat sudah mulai surut, namun kondisi tanah di tempat yang lebih tinggi terlihat rawan longsor. Warga banyak yang berkumpul untuk melihat kondisi di Kampung Situ.

Sejak Zaman Belanda, Tanggul Belum Pernah Direnovasi

Tanggul Situ Gintung belum pernah sekalipun direnovasi. Tanggul ini dibangun sejak zaman Belanda.

Menurut Informasi Kepala Balai Besar Wilayah Cidurian dan Sungai Cisadane Provinsi Banten, Joko Suryanto mengatakan, sejak zaman Belanda belum sekalipun tanggul direnovasi.

“Biasanya hanya dilakukan pengerukan saja. Itu terakhir dilakukan tahun 2008 oleh Pengairan Departemen Pekerjaan Umum,” kata dia kepada wartawan.

Nama Situ Gintung tidak pernah diubah sejak pertama tanggul dibangun oleh pemerintah Belanda. Situ yang memiliki luas 31 hektare dengan kedalaman 10 meter ini awalnya diperuntukkan bagi sistem pelimpahan dan penampungan air hujan.

Menurut warga sekitar, mereka telah meminta perbaikan tanggul sejak tiga tahun lalu. Saat itu, air di Kali

Pesanggrahan meluap dan menyebabkan banjir di kawasan sekitar.

Situ Gintung pernah dijadikan tempat wisata. Kawasan seluas 150 hektare tersebut akhirnya menyempit. Keberadaan rumah-rumah di sekitar Situ juga tidak dilarang. Sayangnya, kawasan Situ sudah lama tidak diperhatikan oleh Pemerintah Tangerang.

Debit air yang deras, menyebabkan jebolnya tanggul Situ Gintung. Apalagi, kontur tanah di sekitar kawasan tersebut sangat curam, sehingga menyebabkan tanah longsor setelah diterjang air bah dari limpahan Situ Ginting.

Dua Orang dalam Honda Jazz Nyangkut di Jembatan

Dua mobil tesangkut di bawah jembatan Kali Pesanggarahan, Jalan Ciputat Raya, Tangerang, Banten.

Dua mobil tersebut berjenis Honda Jazz dan BMW. Dari informasi petugas Jakarta Rescue Situ Babakan, Zaenuddin mengatakan, di dalam Honda Jazz diduga terdapat dua orang yang masih terjebak di dalamnya.

“Kami kesulitan karena banyak kayu, batang pohon, dan kasur di Sungai Pesanggrahan,” kata dia.

Selain dua mobil tersebut, ada juga lima motor yang hanyut di dalam sungai. Menurut informasi, mobil jazz tersebut milik warga yang tinggal di Perumahan Cirendeu Permai. Jenazah korban jebolnya tanggul Situ Gintung di Kampung Situ, Cirendeu, Tangerang, Banten, telah berada dievakuasi ke Instalasi Forensik RS Fatmawati.

Adapun nama-nama korban jenazah insiden jebolnya tanggul Situ Gintung yang telah tercatat hingga pukul 12.22 WIB sejumlah tujuh korban dan sisanya sedang menuju RS Fatmawati.SUARAMEDIA

Tanggapan:

Sebuah peringatan, tentunya sungguh memalukan apa yang terjadi dari peristiwa tersebut. Pemerintah daerah tidak merespon baik keluhan dari masyarakat. Kesalahan lain adalah tidak adanya larangan untuk penggunaan sebagai kawasan pemukiman.  Bahkan, setelah kejadian tersebut Pemerintah Tangerang mengklaim bahwa kejadian itu adalah tanggung jawab pemerintah pusat. 

Apa yang terjadi sebenarnya? bukankah pemerintah telah memberikan dana yang cukup besar dalam perbaikan tanggul tersebut. Lalu kemana dana tersebut berada? Hal tersebut perlu dikaji lebih dalam. Namun yang lebih penting sekarang adalah bagaimana penanganan para korban, dan pemulihan daerah tersebut. Perlu diingat para korban sangat mengharapkan kehidupan mereka kembali. 

Sabtu, 14 Februari 2009

Sidang Ato Titip??

Online lagi cing....
Setelah sekian lama semedi (baca bokek aj) akhirnya gw posting lg. Maklum lah apa2 skrg mhl!
Ok, sbelumnya gw mo ngucapin happy valentine dech buat lu yang ngrayain kemaren! N skrg lngsung ke critax aj cing...
Hari kasih sayang seharusnya buat orang sumringah, tp g buat tmn gw sebut aj Adi (emang nama sbenarnya). Datang dg wajah ditekuk, mirip banget ama orang klo lg boker. Hal itu buat tanda tanya besar di antara Kami-sekawanan cowo' jomblo-yang lg asyik kencan ama benda kotak item (kt orang sich namanya tipi). Apa gerangan yang terjadi dengan Sang Arjuna? Apakah Marry Jane telah berpindah ke lain hati? (Iye, gw tau klo g nyambung!). Langsung aja gw inisatip tanya ke dia.
"Di napa muke lu? Kusut banget! Apa cew lo udah sadar trus mutusin lo?"
"BUSET DAH! Lo kata dia pingsan waktu nrima gw buat jadi cow nya!" (pake nada agak emosi)
"Lha trus napa donk?"
"Apes, apes.... waktu gw nganter cew gw pulang, eh ada polisi trus ngasih ni surat!
(Gw liat surat yg dia kasih-tu surat g pake amplop pink n isinya bkn ungkapan I Luv U-setelah gw baca ternyata surat tilang!!)
"Gw nrobos lampu merah." (dia nglanjutin omongan)
"Lo di suruh bayar berapa?" (critanya stop sampe sini)
Ni yang sering bikin bingung gw. Napa klo orang kena tilang pertanyaan yang meluncur sekitar tu aja. Kalo lagi proses tilang, polisi sering bertingkah layaknya presenter kuis ngasih pilihan jawaban. "MAU SIDANG ATO TITIP?". N layaknya seorang sales mereka nyaranin pilihan kedua. Apa yang terjadi? Ini tho yang dinamakan pengayom masyarakat? Klo gw bilang sech (maap) penarik jatah rokok n g ada bedanya ama preman pasar. Klo d tipi sering ngomong tu cm kerjaan oknum polisi aja. Tp pertanyaan gw seberapa banyak polisi yang bukan oknum?

Rabu, 28 Januari 2009

Golput Haram????

Suatu hari, terjadi percakapan telepon antara dua mahasiswa yang terkenal begonya se antero kampus. Sebut aja Bejo dan Telmin. Kira2 beginilah isi pembicaraan mereka:

Halo Min! Gmn kbr lo? Msh idup to!

Oalah Jo,,, Gw msh idup! Lo kpn balik k kosan??? Eh kmrn lo dicariin Bu Kos, ktx lo lom byr 2 bln!!! (ngusap iler yang ditengarai bs memusnahkan peradaban manusia)

Maybe Minggu gw dah k sono! Yo gmpang ntar gw minjem duit lo dulu.

ANJRIT lo! Eh tumben nelpon ! Da ap sob??

(ngakak bentar denger suara si Telmin yg klo mrh g ad bedanya suara ayam kejepit pintu) Gini sob, lo liat debat d TV One kmrn g yg isinya pro kontra Haram bwt GOLPUT!

(bengong bntar) G bs sob, lo tau ndiri kn klo d Malang TV One chanelnya g ad! Eh, tumben lo nonton kyk gtuan!

Lucu aja sob, liat pakar debat malah kyk bocah autis rebutan maenan...

(ngakak kenceng sampe keluar ingus)Ati2 ma omongan lo Jo! Trus abis nonton debat kyk gtu Lo mutusin ikut Pemilu kagak?

Gw sbagai warga yg baek y ikutan PEMILU dunk! Ntar gw bakalan coblos tu smua gmbrnya!

Gile aja lu! Eh lo tau ngga ad yg lebih penting sekarang.... (pake nada serius)

Ih ngomong lo.... Sorry sob gw bkn HOMO! Lo cari aj yang laen! Skali lg sob sorry...

Muke lo homo!!!!! Dengerin aja baek2!!!!

(dengerin pake konsentrasi tinggi,, n tiba2 ad suara"TUUUUT...DUUUT....PREEEEETT!!!")

Gw BOKER dl y sob!!!!

ANJRIT Lo Min!!!

Jumat, 09 Januari 2009

Security Council Overwhelmingly Calls for immediate Gaza Ceasefire
Date : 9/1/2009 Time : 14:25

NEW YORK, January 9, 2009 (WAFA)– The United Nations Security Council tonight overwhelmingly called for an immediate ceasefire in Gaza leading to a full Israeli withdrawal, the unimpeded provision throughout Gaza of food, fuel and medical treatment, and intensified international arrangements to prevent arms and ammunition smuggling.

Fourteen of the Council’s 15 members voted in favour, with only the United States abstaining.

The resolution, presented by the United Kingdom and adopted as Israel’s offensive moved into its 14th day, emphasized that Palestinian and Israeli civilian populations must be protected, voiced grave concern at the heavy civilian casualties and the deepening humanitarian crisis in Gaza, and condemned all violence and hostilities directed against civilians and all acts of terrorism.

The resolution called for renewed efforts to achieve a comprehensive peace with two democratic states, Israel and Palestine, living side by side in peace with secure and recognized borders. The resolution “encourages tangible steps towards intra-Palestinian reconciliation.”

Addressing the Council after the vote, Secretary-General Ban Ki-moon said he was “heartened and relieved… Your decision signals the will of the international community. It must be fully respected by all parties to this conflict.” He added that it would open the way for the UN to resume urgently the delivery of humanitarian aid, food and medical supplies.

Explaining her abstention, Secretary of State Condoleezza Rice said the US wanted to see the outcome of the Egyptian initiative first, but allowed the resolution to go forward because it was a step in the right direction. A negative vote by the US, one of the Council’s permanent members with veto powers, would have killed the measure.

Stressing the urgency of “an immediate, durable and fully respected ceasefire,” and calling for “the unimpeded provision and distribution throughout Gaza of humanitarian assistance,” it called on UN Member States to support international efforts to alleviate the humanitarian and economic situation in Gaza, including through additional contributions to the UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).

It also called on Member States “to intensify efforts to provide arrangements and guarantees in Gaza in order to sustain a durable ceasefire and calm, including to prevent illicit trafficking in arms and ammunition and to ensure the sustained re-opening of crossing points.” Israel has accused Hamas of smuggling more advanced rockets and weapons and has closed crossings into Gaza in response to Hamas rocket fire.